Ajang balap Vespa yang diselenggarakan oleh Vespa Balap Indonesia (VBI) dan Indonesia Scooter Championship (ISC), biasanya diikuti oleh tim balap yang berasal dari komunitas, bengkel, privater, maupun dari sponsor brand produk tertentu. Namun, beda dengan Arief Widodo. Alumnus Fakultas Teknik, Universitas Pancasila angkatan 2002 ini, Ia mengikuti ajang balap Vespa untuk mengusung nama baik kampus tempat ia menimba ilmu.
Pria yang akrab disapa Arif ini, merupakan pebalap dari Pancasila Scooter (PAS). PAS sendiri, merupakan komunitas skuter yang telah masuk UKM di Universitas Pancasila. Arif juga merupakan salah satu perintis PAS, saat pertama kali dibentuk pada tahun 2004 silam. Yang unik dari Arif adalah, pada setiap kali turun dalam ajang balap, Arif kerap menggunakan Vespa klasik seri VNB atau yang dikenal dengan Vespa Cepuk dan Vespa seri GS berwarna putih kesayangannya.
Pebalap kelahiran 14 Juni 1983 ini, memulai debut balapnya sejak tahun 2012 hingga sekarang. Meski belum pernah naik podium, Arif tidak pernah pantang menyerah dan terus berusaha memperbaiki serta meningkatkan kemampuannya di ajang balap yang dilaksanakan VBI dan ISC di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hal ini tentunya tetap menjadi suatu kebanggaan bagi PAS dan Universitas Pancasila, karena Arif tidak pernah absen dalam setiap ajang balap dan seri balap yang diadakan. Sikap pantang menyerah dan optimis yang ditunjukannya dapat dijadikan contoh bagi rekan-rekannya.
Kendati balap bagi Arif Widodo yang juga sering disapa dengan panggilan Pablo, hanya sebagai penyalur hobinya saja. Dukungan baik moril maupun materil pun datang dari pihak kampus dan seluruh rekan-rekannya di UKM PAS.
“Balapan bagi saya hanya sebagai penyalur hobi saja, kegiatan ini bukan profesi bagi saya,” jelas Arif. Dan yang paling penting baginya hobi jangan sampai melupakan ibadah.
Hingga saat ini Arif Widodo juga masih sering turun dalam ajang balap vespa, hobinya memacu skuter di sirkuit menjadi suatu hal yang bisa jadi inspirasi bagi pehobi kebut lainnya. Bahwasanya hobi memacu kecepatan boleh saja dimiliki oleh setiap orang, namun lakukan hobi tersebut pada tempat yang ditentukan.