Saat mengikuti kegiatan adventure atau offroad dengan motor trail, kita akan dipersulit dengan trek tanah basah dan berlumpur. Yang dipastikan akan menempel pada kembangan ban dan lengan ayun motor trail yang kita tunggangi.
Jika mengalami hal ini, maka petualangan pun akan semakin berat. Karena motor trail yang digunakan dipenuhi dengan gumpalan tanah yang akan menghambat perjalanan petualangan ektrem mulai dari trek on road hingga offroad. H. Agung, salah satu offroader dan pecinta adventure asal Cilacap, Jawa Tengah, menuturkan bahwa kondisi seperti bisa dihindari atau setidaknya diminimalkan.
Menurutnya, kalau mau ikut kegiatan terabas trek ekstrem dan offroad, siapkan motor yang sudah dikustom, jangan yang masih standar. “Karena, trail standar masih pakai ban standar dan swing arm yang masih terbuat dari besi bukan aluminium,” wantinya.
“Kalau lumpur nggak mau nempel, semua itu tergantung merek dan ukuran ban yang sesuai sama motornya. Begitu juga sama swing arm yang terbuat dari aluminium dengan wheelbase yang panjang, jadi lumpur nggak akan nempel. Tapi kalau swing arm dari besi, tanah sama lumpur pasti ngikut sampe ke rumah,” tambah lelaki yang hobi golf ini.
Offroader yang sering ikut kegiatan adventure dan motocross di beberapa daerah ini selalu mempercayakan dua trail andalannya lansiran 2018, yaitu KTM TPI 250 dan SM Sherco 300. Kedua trail yang dimilikinya itu sudah full kompetisi.
Namun, ketika ditanya soal Honda CRF150L apakah layak buat offroad? H. Agung pun menjawab bahwa motor on/off road Honda itu memang sudah dibuat dengan kualitas yang bagus. “Kalau cuma buat pemula dan pehobi aja sudah cukup. Tapi kalo mau ke event ekstrem harus diubah dulu, terlebih di kaki-kakinya,” pungkasnya.
