Black Engine [BE]. Itulah nama bengkel yang bermarkas di Jl. Moh Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang sering menangani korekan mesin Kawasaki Ninja.
BE sendiri sebenarnya bukan nama bengkel, melainkan nama tongkrongan para bikers yang biasa berkumpul untuk sekedar sharing ilmu, service motor, maupun kebutuhan korek mesin. Dari berbagai klub di tanah air terutama klub motor Kawasaki Ninja, sering berkumpul jadi satu tongkrongan yang akhirnya mereka namai Black Engine.
“Sebenarnya Black Engine bukan nama bengkel saya, nama itu merupakan sebutan untuk tongkrongan teman-teman yang sering ke sini. Ya karena tongkrongannya di bengkel saya, nama itupun jadi melekat pada bengkel ini. Kalau nama bengkel pertama kali saya namai bengkel Kawasaki doang,” buka Kuswoyo, owner bengkel Black Engine.
“Pertamanya nama BE dicetus oleh 3 orang: Andres, Leman dan Deni yang memang sering nongkrong di bengkel saya. Bengkel ini mah gak punya nama saat itu. Berselang beberapa waktu nama BE pun booming karena Andres dkk yang terus ikut balap dengan motor settingan saya sering menoreh prestasi-prestasi yang lumayan, sehingga nama bengkel kita juga mulai diakui. Andres dkk juga sering bawa orang baru ke tongkrongan,” jelas Kuswoyo.
“Akhirnya makin banyak yang berdatangan, baik sekedar service maupun minta dikorek mesin motornya. Dan syukur semua pada puas dengan hasil jasa service kita,” sambung Kuswoyo.
Ya, memang bengkel yang satu ini terkenal jasa perawatan mesin maupun jasa dongkrak tenaga motor seperti korek mesin. Kuswoyo selaku mekanik dan owner Black Engine mengaku tidak mau dibilang spesialis bikin motor jadi kenceng, tapi bikin motor jadi enak digeber.
“Saya gak mau dibilang spesialis bikin motor jadi kenceng karena memang saya tidak bisa. Yang saya bisa hanya bikin motor jadi lebih enak. Motor kenceng belom tentu enak, tapi kalo motor enak sudah pasti kenceng,” ujar pria asal Kebumen, Jawa Tengah, tersebut.
Bengkel yang dulunya beralamat di Jl. Antasari ini memang terkenal soal korek mesin baik untuk harian maupun kebutuhan balap. “Ya saya bersyukur hasil kerja kita ada prestasi di dunia balap. Itu merupakan keberuntungan semata saja bagi saya. Beruntung, karena settingan motor bagus belom tentu juara. Ya.. kita sebut beruntung saja. Dan semangat anak-anak BE yang tak kapok dengan kegagalan juga yang membuat prestasi itu muncul. Kita balap bukan cari menang, tapi cari ilmu dan pengalaman,” terang Kuswoyo.
Black Engine membandrol jasa kerjanya Rp 1,5 juta untuk korekan harian. Sedangkan untuk kebutuhan balap, Kuswoyo lebih memilih bicara lansung dengan orang yang bersangkutan agar sesuai dengan keinginan jokinya. Prat
Black Engine 081314699983