Memasuki tahun 2018 ini Astra Life dan FIFGROUP memiliki mimpi yang sama untuk membesarkan penjualan ketiga produk asuransi mikro Sinatra dengan menjalankan strategi penambahan titik penjualan hingga 100% cabang FIFGROUP di seluruh Indonesia, serta dengan penambahan tenaga penjual di setiap titik penjualan.
Jika sebelumnya hanya CCP dan CRE yang memberikan penawaran produk kepada nasabah, maka memasuki tahun 2018 ini secara bertahap ketiga produk Asuransi Mikro dapat didistribusikan oleh semua tenaga penjual FIFGROUP (tidak hanya CRE dan CCP) di setiap titik penjualan FIFGROUP seperti KIOSK, sehingga diharapkan penetrasi asuransi jiwa dan produktivitas cabang akan terus meningkat.
Melalui siaran persnya, Presiden Direktur Astra Life Auddie A. Wiranata menyampaikan bahwa mimpi Astra Life agar setiap orang Indonesia bisa mendapatkan perlindungan, mulai menuai hasil. “Sepanjang tahun 2017 lalu, produk asuransi mikro Astra Life catatkan kinerja yang baik. Itu artinya semakin banyak orang Indonesia memiliki perlindungan yang pasti dan sesuai dengan kebutuhan mereka, melalui produk asuransi yang terjangkau harganya dan proses yang mudah, sehingga semakin banyak juga masyarakat yang bisa Love Life karena sudah terlindungi,” ungkap Auddie.
Presiden Direktur FIFGROUP Margono Tanuwidjaya menyatakan gembira bisa bekerjasama dengan Astra Life selama hampir tiga tahun. “Kami senang dengan partnership ini, karena asuransi mikro dari Astra Life bisa melengkapi produk-produk FIFGROUP menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen kami untuk mendapatkan perlindungan dari risiko yang dihadapi oleh mereka sehari-hari”, jelasnya.
Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2015 hingga penghujung tahun 2017 lalu, ketiga produk Sinatra ProteksiKu, Sinatra PerisaiKu dan Sinatra SehatKu telah dipasarkan di FIFGROUP sebanyak 147.000 polis dengan pendapatan Premi mencapai Rp. 7,4 miliar. Meningkatnya pertumbuhan asuransi mikro Astra Life ini juga seiring dengan pertumbuhan segmen asuransi mikro nasional yang sedang bergairah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, realisasi premi produk asuransi mikro sepanjang 2017 sebesar Rp 1,43 triliun, tumbuh 34,9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2016 sebesar Rp 1,06 triliun.
Selaras dengan data tersebut, Auddie menyampaikan bahwa asuransi mikro punya pasarnya sendiri, sehingga Ia cukup optimis bahwa microinsurance bisa jadi pintu gerbang masyarakat untuk mau berasuransi. “Kami percaya bahwa asuransi jiwa seharusnya dapat terjangkau oleh setiap kalangan dan seluruh lapisan masyarakat dan melalui produk asuransi mikro, masyarakat bisa melihat bahwa dengan premi yang sangat terjangkau harganya, masyarakat tetap bisa mendapatkan perlindungan serta benefit yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari situ, kami berharap masyarakat bisa semakin memahami seberapa menguntungkannya memiliki asuransi,” tutup Auddie.