Bagi bikers atau pemotor tidak jauh dari suara bising, entah itu dari suara dari getaran mesin atau knalpot dari motor sendiri, bahkan suara bising yang datang dari kendaraan lain. Terlebih jika motor yang ditunggangi mendatangkan suara keras akibat knalpot yang sudah tidak lagi standar.
Meski suara bising sudah berkurang dengan penggunaan helm, justru suara bising yang sudah diserap oleh material yang ada pada helm patut diwaspadai. Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa sumber bahaya terbesar bagi pengendara sepeda motor sebenarnya bukan knalpot yang keras. Justru yang harus diwaspadai sebenarnya suara yang dihasilkan oleh udara mendesis di atas helm pengendara. Inilah yang sekarang menjadi perhatian besar untuk gangguan pendengaran.
Seperti yang dilansir Motoress.com, helm sepeda motor, selain melindungi kepala dan otak kita, dimungkinkan juga berkontribusi terhadap gangguan pendengaran. Inilah sebabnya mengapa kita disarankan untuk memakai penyumbat atau pelindung telinga.
“Aero Acoustic Sources of Motorcycle Helmet Noise”, sebuah temuan baru yang diterbitkan dalam Journal of the Acoustical Society of America, yang menemukan bahwa suara bising di dalam helm pengendara motor bisa mencapai tingkat yang berbahaya, bahkan saat mengemudi dengan kecepatan legal.
Sebuah riset yang dilakukan oleh University of Bath and Bath Spa of University melakukan penelitian dengan menempatkan helm sepeda pada kepala manekin, memasangnya di terowongan angin dan menyalakan kipas angin, penelitian ini menciptakan situasi angin dan kebisingan yang sama pada saat bermotor.
Dalam riset ini juga dinempatkan mikrofon di lokasi yang berbeda di sekitar helm dan di telinga manekin, para periset menemukan bahwa area di bawah helm dan di dekat dagu merupakan sumber suara yang signifikan yang mencapai gendang telinga yang membara. Ruang terbuka bagian dagu helm full face adalah sumber utama kebisingan. Studi ini memasukkan faktor-faktor bagaimana kecepatan, sudut helm, dan ventilasi juga mempengaruhi tingkat kebisingan.
Penyumbat telinga adalah alat pelindung yang telah lama disarankan untuk membantu melindungi pendengaran pengendara. Para ahli mencatat, bahwa dengan pemakaian ear plugs dapat memblokir kebisingan. Namun, alat ini juga tidak mengganggu pengendara untuk mendengar lalu lintas dan suara penting lainnya. Dengan adanya riset ini juga semakin memperkuat gagasan bahwa pengendara yang memakai helm mengurangi risiko patah tulang tengkorak dan kecelakaan fatal.
Dengan adanya temuan ini, mungkin suatu hari nanti bisa digunakan untuk merancang helm yang lebih tenang (seperti helm full face Arai yang sangat senyap), sehingga menghemat telinga pengendara dalam jangka panjang.