Sebuah aksi sosial dalam menanggulangi maraknya sampah plastik dari bekas sedotan dilakukan oleh NES, aksi ini mengajak masyarakat Jakarta Tanpa Sedotan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik yang dapat mencemari lingkungan.
Gerakan Indonesia Bersih dengan tema ‘Jakarta Tanpa Sedotan’ diprakarsai oleh desainer NES, Helen Dewi Kirana. Kegiatan ini bermuatan sosialisasi, edukasi, tindakan dan solusi yang berkesinambungan. Beberapa gerakan yang diprakarsainya adalah Gerakan Baduy Bersih dan dilanjutkan Pendar Baduy, Binar Indonesia.  Jakarta Tanpa Sedotan yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan.
Aksi sosial ini dilakukan dengan cara yang unik, yaitu dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dan berbagai komunitas berkarnaval sekaligus mensosialisasikan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik. Karnaval dilakukan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dengan mengmabil garis start outlet Yoshinoya Kemang dan finish di Synthesis Residence Kemang.
“Warga Jakarta suka ngafe, perlahan mereka perlu mengubah perilaku menggunakan sedotan sekali pakai. Kami ingin terus mengingatkan bahayanya,” ujar Helen Dewi Kirana saat ditemui usai karnaval.
Untuk diketahui, menurut penelitian ahli lingkungan Jenna R. Jambeck, Indonesia menempati peringkat kedua dunia sebagai negeri penghasil sampah plastik ke laut pada tahun 2015. Per tahunnya, Indonesia menyumbang hingga 1,29 juta metrik ton sampah plastik yang berakhir ke lautan. Posisi pertama ditempati China dengan jumlah sampah mencapai 3,53 metrik ton per tahun.
Sedotan menjadi penyumbang terbesar sampah di Indonesia setiap hari mencapai 93 juta batang menurut data Divers Clean Action.