ZONABIKERS.COM – Komisi Grand Prix yang terdiri dari Dorna Sports, FIM, International Road Racing Team Association (IRTA), dan Motor Sport Manufacturer Association (MSMA) ubah regulasi red flag atau bendera merah di ajang balap MotoGP.
Peraturan baru ini tertuju pada penentuan juara ketika red flag sudah dua kali dikibarkan.
Mereka berupaya sebaik mungkin merumuskan aturan baru red flag tersebut supaya balapan berjalan dengan adil dan kompetitif.
Sebelumnya, jika red flag dikibarkan saat balapan sedang berlangsung, hasilnya diambil dari putaran dimana semua pembalap terakhir kali menyelesaikan putaran atau melewati garis start.
Kini hasil balapan akan diambil dari terakhir kali pemimpin balapan melewati garis finis sebelum bendera merah dikibarkan, akan diklasifikasikan dalam urutan itu sebagai klasifikasi parsial.
Untuk setiap pembalap yang tidak melewati garis finis pada putaran yang sama dengan pemimpin balapan sebelum red flag dikibarkan, akan diklasifikasikan berdasarkan di mana mereka melewati garis finis pada putaran sebelumnya.
Dua klasifikasi parsial ini akan digabungkan untuk memberikan hasil akhir balapan.
Hingga MotoGP 2021, pembalap yang menjuarai balapan karena red flag ditentukan dari lap yang diselesaikan oleh seluruh pembalap.
Misalnya red flag berkibar di lap 18, maka posisi akhir pembalap bisa saja diputuskan ketika seluruh pembalap berhasil melewati garis finish pada saat memasuki lap 16.
Sedangkan lap 18 dan 17 tidak dihitung karena bisa saja terdapat kondisi dimana pembalap terakhir belum menyelesaikan lap tersebut.
Pada regulasi terbaru, para pembalap yang berada di posisi yang sama dengan pemimpin balapan akan diklasifikasikan sesuai urutan.
Sedangkan pembalap yang tidak satu lap dengan pemimpin balapan, maka hasil akhirnya ditentukan berdasarkan ketika mereka melintasi garis finish pada lap sebelumnya.