Pebalap MotoGP dari team Repsol Honda, Jorge Lorenzo rupanya tidak hentinya terus dirundung masalah.
Usai menjadi penyebab terjatuhnya 3 pebalap di pertandingan MotoGP Catalunya 2019 kemarin, kali ini Jorge Lorenzo harus berhadapan dengan petugas pajak.
Tidak tanggung-tanggung Sob, petugas penagih pajak tersebut menyertakan juga Polisi bersenjata saat ingin menjumpai Lorenzo.
Dikutip dari situs speedweek.com, disebutkan tunggakan pajak Lorenzo sekitar 55 juta Euro, 25 juta Euro untuk pendapatannya di MotoGP 2017 dan Euro 30 juta untuk musim 2018. Pada dua musim itu, Lorenzo masih tergabung di Ducati Corse.
Rupanya Lorenzo dan penunggak pajak Spanyol memiliki cara berkelit menghindari pajak, yakni, dengan tinggal di Swiss. Lorenzo diketahui telah tinggal di Lugano, Ticino, Switzerland sejak pertengahan 2013.
Meski demikian, petugas pajak Spanyol tidak membiarkannya. Mereka mengerebeknya saat di Paddock Catalunya, kemarin (18/6). Tidak tanggung-tanggung, para petugas pajak itu didukung petugas bersenjata (Polisi). Ke-6 petugas itu mengepung Motorhome-nya. Bahkan, kemudian mereka menyuruh Lorenzo keluar dengan suara keras.
Atas peristiwa itu, para tetangga motorhome terkaget dan tidak percaya akan kejadian itu. Hingga ketika manajer Lorenzo, Albert Valera diinterogasi di depan umum.
Menurut seorang ahli pajak Eropa, petugas pajak sepertinya lebih menekankan tagihan atas pendapatan Lorenzo di 4 seri MotoGP di Spanyol: Jerez, Barcelona (Catalunya), Aragon dan Valencia. Nilainya sekitar 55% dari 1/5 gaji tahunannya, termasuk pendapatan dari sponsor pribadi (Energy drink, helmet, leather suit, dan sebagainya). Pajak yang harus dibayar di negara dimana event berlangsung