Hasrat untuk bisa riding ke Nol Kilometer Sabang, Aceh yang terpendam sejak mengikuti gelaran Jambore Nasional (Jamnas) ke-5 Asosiasi Honda CBR (AHC) di kota Padang, Sumatera Barat tahun lalu (8/5/2016), akhirnya bisa direalisasikan setahun kemudian oleh keenam biker penunggang Honda CBR ini.
Dengan kesepakatan bersama, tahun ini akhirnya niat mereka lakukan dengan nama ‘Journey To Zero’. Mereka adalah Bro Dadan (CBR Tasik Rider), Bro Fahmi plus bocenger Teteh Warant (CEBERUS Bandung), Bro Bayu T Yulianton (CBR Riders Jakarta), Bro Kamil Sandjojo akrab disapa Babeh Kamil (CBR Independent Club), Bro Iwan Suryo dan Bro Dicky (CEBERUS Depok).
Dengan membawa misi silahturami dengan para bikers di Sumatera sekaligus mengenal lebih dekat keindahan alam Sumatera, perjalanannya dimulai pada tanggal 11 Mei 2017 lalu dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Kemudian mereka menempuh perjalanan dengan rute Bandung – Depok – Jakarta – Merak – Bakauheni – Lampung – Lubuk Linggau – Bukit tinggi – Danau Toba – Meulaboh – Banda Aceh dan sampai ke tujuan akhir di Tugu Nol Kilometer, Kota Sabang, Aceh pada tanggal 18 Mei 2017.
Bertindak sebagai Road Captain (RC) secara bergantian Babeh Kamil dengan Bro Iwan, selaku Sweeper juga bergantian Bro Fahmi dengan Bro Bayu. Begitu banyak cerita penuh kesan dari perjalanan mereka ini, seperti indahnya pemandangan alam dengan deretan hutan nan asri, hamparan pasir di pantai dan jalan yang berkelok-kelok serta lurus panjang puaskan andrenalin para biker ini. Contohnya hutan mulai dari Tanjung Enim – Muara Enim – Lahat sampai Lubuk Linggau dan pantai setelah lepas dari Meulaboh menuju Banda Aceh.
“Bedanya tingkat kesulitan dibandingkan dengan Pulau Jawa, di Sumatera kita melewati jalur pegunungan yang berbelok-belok, dan ketemu jalur lurus yang sangat panjang, jadi butuh fisik dan konsentrasi ekstra, dan check poit harus sudah ditentukan sejak awal, karena tidak banyak tempat penginapan atau pengisian bahan bakar. Dianjurkan jangan melakukan perjalanan malam hari karena minimnya penerangan jalan, terlebih lagi saat memasuki daerah hutan atau pegunungan,” ujar Bro Iwan.
Perjalanan tidak selamanya sesuai keinginan, seperti menemui jalan rusak dan berlubang disekitar Tanjung Enim, Muara Enim menuju Lubuk Linggau dan diguyur hujan sepanjang 90 Km, serta harus menunggu perbaikan jembatan selama 7 jam didaerah Tenom saat dari Meulaboh menuju Banda Aceh.
”Sekedar mengingatkan kepada kawan-kawan biker, selain dana yang cukup besar, untuk riding ke titik Nol Km juga siapkan kondisi motor dengan baik, serta fisik dan mental biker, terutama dalam mengukur jarak tempuh untuk check point dan pom bensinnya. Jangan lupa dibutuhkan koordniasi dengan biker di wilayah Sumatera untuk mengetahui jalur yang akan dilalui, apalagi diantara kami semua belum ada yang pernah lewati jalur ini,” lanjut Bro Iwan.
Puncak dari rasa lelah fisik dan mental para biker dalam misi ini terbayar lunas saat mereka bisa berfoto bersama di Tugu Nol Kilometer, Sabang, serta saat menerima sertifikat Nol Kilometer dari Dinas Pariwisata Kota Sabang yang diserahkan di kantor DENPOM IM/2 Sub DENPOM IM/2-1 Sabang. Disini mereka juga mendapat pencerahan seputar lokasi objek wisata yang ada di Kota Sabang dan diberi buku katalog untuk dibagikan.
