Ketahui Plus Minus Modifikasi Sasis Berbahan Stainless Steel

Banyak bahan yang bisa dipakai dalam modifikasi sasis motor, terutama yang beraliran custom. Mulai besi, almunium, karbon hingga stainless steel. Masing-masing bahan tentu punya kelebihan dan kekurangan Sobat Zonbie.

Soal kelebihannya, Andika Pratama dari Krom Works menjelaskan jika stainless steel punya usia pakai lebih lama dari besi. “Selain itu, stainless steel juga tahan karat dan lebih kokoh dari besi,” urainya.

Tak hanya itu, bahan stainless steel yang sudah mengilap seperti lapisan krom juga membuat desain motor lebih elegan, sehingga tak perlu dicat sudah bagus Sobat Zonbie.

Loading...


Meski begitu, stainless steel juga memiliki kekurangan Sobat Zonbie. Diantaranya bobot stainless steel juga lebih berat dari besi, jadi lebih baik menggunakan mesin di atas 250 cc sebagai basisnya.

Selain itu, pengerjaan dan pendukungnya juga nggak boleh asal, ini berimbas pada ongkos modif yang lebih mahal. “Karena saat pengerjaan, stainless steel lebih rumit dari besi biasa. Seperti saat memotong, mengelas, maupun bending (membengkokkan), karena kekerasannya yang lebih dari besi,” ucap pria ramah ini.

Lebih lanjut, menurutnya perhitungan saat pengerjaan harus dilakukan secara pas, termasuk angka setelah jadi. Karena saat pengelasan, bahan stainless steel mengalami pemuaian besar.

Loading...


“Hitungannya bisa berubah dan agar presisi butuh jig lagi. Selain itu, pengelasan juga butuh gas argon. Sebab kalau pakai las listrik atau karbit, material justru tidak menempel. Ini yang bikin sasis cepat patah,” pungkasnya.