Rimba Raid memang menawarkan kompetisi yang unik. Lomba ini tidak hanya menuntut keterampilan menguasai sepeda motor di lintasan alam, tetapi juga menguras stamina dan mental. Terlebih untuk para peserta yang masuk dalam Kelas A, di mana mereka menggunakan motor-motor besar dual-purpos di atas 800cc.
Diceritakan Wisnu Guntoro Adi, salah satu peserta asal Indonesia, seluruh jalur lomba berada di dalam kawasan hutan bagian dari Taman Negara Malaysia.
Tidak hanya lintasan tanah lurus berupa jalur kendaraan penebangan hutan, tapi juga single track. Tidak hanya tanjakan dan turunan panjang, namun juga patahan pendek dan bebatuan. Bahkan terdapat genangan lumpur, sungai, dan hamparan pasir yang sanggup menggulingkan berbagai jenis motor.
“Di lintasan jalur penebangan hutan kita bisa melesat cepat. Tapi kalau salah akibatnya bisa fatal. Beberapa motor besar saya dapati berguguran setelah gagal mengantisipasi tikungan dan permukaan jalan berpasir. Bahkan sebuah Honda Africa Twin saya temui mengalami pecah mesin,” ungkap jurnalis yang gemar bermain trail ini.
Wisnu menambahkan bahwa tak sedikit tanjakan-tanjakan terjal berbatu harus dilalui. Sementara di paruh akhir lomba terdapat jalur naik-turun di lereng pegunungan yang membutuhkan kelihaian tersendiri. Dengan permukaan tanah cenderung berpasir, lintasan jadi sangat licin.
“Lepas dari hutan kita dihadiahkan jalur cepat. Tapi konturnya di perbukitan atau kawasan hutan yang telah dibuka. Kita bisa main cepat di sini, namun dengan resiko jatuh ke dasar-dasar lereng perbukitan karena pada titik ini umumnya energi sudah terkuras.”
Hal tersebut diakui Nik. Rimba Raid memang didesain untuk permainan strategi dan keterampilan. “Anda boleh pilih, main cepat di awal, tapi lambat di akhir-akhir lomba, atau tetap bermain dalam irama terukur. Lihat para peserta yang mampu finish, semua tangan bergetar kelelahan,” ucap Nik, arsitek yang membuka lintasan Rimba Raid.
Nik berharap di tahun-tahun ke depan lebih banyak para pebalap off-road dari Indonesia bisa ikut Rimba Raid. “Mau berkomptisi silakan. Mau mencari pengalaman pun boleh. Atau, kalau sekadar ingin melihat keindahan alam di sepanjang jalur lomba pun boleh,” ujarnya.