“Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya.” Potongan ayat 59 dari Quran surat Al An’am langsung terngiang di benak Zonbie saat menyaksikan secara langsung kemenangan M. Fadli di cabang olahraga balap sepeda kategori Individual Pursuit 4.000 M ajang Asian Para Games 2018 para Jumat (12/10) di Velodrome, Rawamangun, Jakarta.
Perasaan haru, bangga dan bahagia bercampur bagi siapapun yang menyaksikan saat M. Fadli mengungguli pesepeda asal Malaysia, Muh. Nadjib Turano. Tak terkecuali Zonbie yang hadir mendukung. Ini tak lepas, karena Zonbie cukup lama mengikuti karir Fadli di arena kompetisi, khususnya balap motor.
Ya, jika bicara mengenai Fadli tiga atau empat tahun lalu, tentu tak ada yang menyangka pria bernama lengkap Muhammad Fadli Imammuddin ini akan menjadi juara di ajang Asian Para Games. Bahkan kalau saja kejadian di arena balap 2015 silam bisa saja dirinya saat ini tengah berlaga di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018 yang berlangsung di Sentul (13-14/10).
Pasalnya, Fadli saat itu merupakan pebalap motor di kelas Superport 600 baik Kejurnas dan ARRC. Bahkan dirinya juga sempat menjadi juara nasional Supersport 600 pada 2010, 2011 dan 2013.
Namun, semua prestasi dan performanya di ajang balap motor harus terhenti karena insiden yang terjadi di Sirkuit Sentul dan memaksanya kehilangan kaki kiri karena amputasi. Nyaris frustasi, namun Fadli pilih tak menyerah dan terus menekuni bersepeda yang sebelumnya menjadi porsi latihan sebelum balap.
Hingga akhirnya Fadli ditawari Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari untuk turun di ajang paralimpik pada beberapa kejuaraan balap sepeda internasional. Tak ingin menyiakan kesempatan untuk terus berkompetisi, Fadli terus berusaha memperbaiki performanya, hingga akhirnya medali emas di Asian Para Games 2018 menjadi raihan terbaiknya.
Catatan lainnya di ajang ini, Fadli juga sudah merebut medali perak di kelas Time Trial dan medali perunggu di kategori Team Sprint.
“Ini Asian Games pertama, yang jelas ini pertama buat saya. Tantangannya sangat besar, karena (negara-negara) Asia sangat besar. Maka pada saat training session sejak Januari lalu nggak saya sia-siakan. Sampai terakhir sebelum lomba,” ucapnya saat Zonbie temui Kamis (11/10).
Sama seperti ajang balapan lainnya, bagi Fadli tantangannya, ada di disiplin dari diri sendiri. “Tanpa disiplin kita nggak mungkin dapat yang kita mau,” papar pria ramah ini.
Tak lupa dirinya juga berterimakasih pada fans yang selalu setia mendukung dan mendoakannya. “Nggak ada fans yang ngedoain ya. Jadi makin banyak fans, makin banyak yang ngedoain, saya sangat terima kasih semuanya,” pungkas Fadli.