Masih tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pesepeda motor dijalan membuat KOSTER Indonesia terus melakukan berbagai aksi sosialisasi keselamatan berkendara. Kali ini komunitas pengguna Suzuki Thunder 250cc dan 125cc ini mengajak Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta untuk lepas dari yang namanya petaka jalanan.
SMA Muhammadiyah 3 Jakarta yang terletak di jalan Limau, Jakarta Selatan merupakan sekolah favorit di Jakarta dan banyak Siswa/i-nya yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mereka. Banyaknya usia muda yang belum mengetahui kecakapan berkendara menjadi alasan KOSTER Indonesia untuk bekerjasama dengan pihak sekolah memberikan pengetahuan seputar tata tertib dan kecakapan berkendara bagi seluruh Siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini, sangat bermanfaat sekali dalam memberikan masukkan kepada Siswa/i kami dalam hal pengetahuan berkendara yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Mudah-mudahan dari kegiatan ini Siswa/i kami dapat berkendara secara aman baik untuk dirinya sendiri maupun pengendara lain dijalan.” Ujar Suranti S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
Pada kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa (2/10) lalu ini, Komunitas Suzuki Thunder Indonesia memberikan pengetahuan cara berkendara secara teori dan praktek. Pada materi teori keselamatan berkendara yang dibawakan oleh Bro Beno ketua umum Komunitas Suzuki Thunder Indonesia, Siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Jakarta diberikan pengetahuan tentang data dan fakta kecelakaan, aturan dan tata cara berkendara dan kecakapan berkendara yang harus dimiliki bagi seorang pengendara sepeda motor.
Pada materi praktek yang dibawakan oleh Bro Reza, Siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Jakarta diajak untuk mengetahui persiapaan sebelum berkendara seperti penggunaan apparel berkendara dan memeriksan kesiapan kendaraan. Selain itu Siswa/i juga untuk uji praktek membawa sepeda motor dengan melintasi halang-rintang seperti Slaloom, Bumpy Track dan Narrow Plank yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman sama seperti berkendara dijalan raya.
“Tingginya angka fatalitas kecelakaan dijalan terlebih kecelakaan yang melibatkan pesepeda motor dengan korban usia remaja membuat KOSTER Indonesia untuk terus mengajak kaum pelajar untuk mengetahui dan memahami pentingnya menjaga sikap dan etika dalam berkendara. Faktor manusia dalam kecelakaan dijalan masih paling tinggi dan jadi penyebab utama kecelakaan, untuk itu perlu adanya pemahaman cara berkendara dan pengetahuan menjaga sikap berkendara bagi kalangan pelajar yang secara usia masih belum matang dalam hal berkendara.” Ungkap Bro Beno, Ketua Umum Komunitas Suzuki Thunder Indonesia.
Kegiatan KOSTER di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta tentunya mendapat tanggapan positif dari para siswanya, seperti yang dinyatakan oleh Dio Naufal siswa kelas X IIS 3 yang mengatakan “kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya, banyak yang belum saya tahu tentang apa yang harus saya siapkan sebelum berkendara dan bagaimana sikap saya saat berkendara. Dari kegiatan ini sedikit banyaknya saya jadi tahu tahapan sebelum berkendara dan sikap berkendara yang baik.”
Sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Dio, Setyo Diki Prastomo, Siswa kelas X MIA 1 juga mengungkapkan kegiatan ini sangat positif dan membuka wawasannya dalam hal berkendara. Pelajar yang akrab disapa Eki ini menggunakan sepeda motor sebagai alat trasportasi dari rumahnya di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
“Bagus sekali kegiatan ini, menambah wawasan dan pengetahuan saya dalam hal bagaimana berkendara yang baik dan benar.” Ujar Eki.
Lebih lanjut Bro Beno menjelaskan kegiatan sosialisasi ini cukup sering dilakukan oleh Komunitas Suzuki Thunder Indonesia di berbagai sekolah. Tidak hanya dilingkungan sekolah, kegiatan ini juga dilakukan diberbagai tempat seperti lingkungan perumahan, kampus dan perkantoran. KOSTER bahkan pernah menghadirkan 5 pilar keselamatan yaitu Bappenas, Kemenhub, Kemenkes, Korlantas Polri, dan Kementrian PU di gedung PT Suzuki Indomobil Sales, Pulogadung. Kegiatan tersebut memberikan pengetahuan perhatian pemerintah Republik Indonesia pada fatalitas kecelakaan.
