Kratingdaeng Super Crosser Malang Diramaikan 100 Pebalap

Kratingdaeng Super Crosser

Event perdana Kratingdaeng Super Crosser di Sirkuit Djagung,  Tlogowaru,  Kedung Kandang,  Kota Malang, Minggu (4/3), benar-benar menyedot perhatian pecinta motor cross.

Sedikitnya 100 pebalap dari usia muda hingga usia 50 tahun lebih beradu ketangkasan di jalan berdebu dan berbatu. Kratingdaeng Super Crosser di Kedung Kandang merupakan seri pertama dari 12 kota se Jawa.

Kratingdaeng Super Crosser

Loading...


Setelah Malang,  Kratingdaeng akan menggelar event serupa di Brebes, Yogyakarta, Kediri, Purwakarta, Cikarang.  “Kita pilih Malang sebagai tempat perdana karena merupakan salah satu gudangnya Crosser,”  kata Brand Manager Kratingdaeng Sigid Hindoroseto dalam Siaran Pers.

Sigid berharap event yang digelar di 12 kota ini menjadi wadah pecinta motor cross. Para pemenang rencananya akan diadu di tingkat nasional. “Kami ada rencana ke jenjang nasional,”  kata pria asal Nganjuk Jawa Timur ini.

Kratingdaeng Super Crosser

Loading...


Kratingdaeng Supercrosser The Ultimtae Dirtwar mempertandingkan tiga kategori, yakni enduro, powertrack dan supercross.  Antusiasme masyarakat di Kota Malang sangat tinggi. Apalagi panitia tidak memungut biaya untuk menyaksikan aksi ratusan pembalap tersebut.

“Saya juga turun di ajang ini. Masuk kategori 40+,” kata mbah Pujiono, 53, pebalap asal Gadang, Kota Malang.

Selain sebagai pebalap, Mbah No sapaan Pujiono, adalah pemilik bengkel mobil. Meski usianya sudah 50 tahun lebih, Mbah No berhasil masuk final. “Saya mau masuk final. Wis ya, aku balapan disik (Sudah ya aku balapan dulu),” kata Mbah No sambil menuntun sepeda motornya.

Loading...


Mbah No tergabung dengan klub XTC, Gadang, Kota Malang. Tim XTC menurunkan empat pembalap. Salah satunya Achmad Victoria, 30, yang turun di kategori sport modifikasi 30+. “Saya sampai di final tapi kalah,” kata Victor.

Kratingdaeng Super Crosser

Pada saat jeda balapan, panitia juga menghibur masyarakat dengan mendatangkan rider motor trial asal Bali, Sigit Bayu dan Hery Kenthi. Mereka menaklukkan obstacles yang dibangun di atas truk. “Kami merasa senang bisa menghibur masyarakat Kota Malang. Rencananya kami ikut menghibur di 12 kota,”  kata Juara I Kelas Trial Built Up Indonesian Endurance Cup 2013.

Loading...