Sobat Zonbie, sudah tahu tentang Kota Bondowoso, Jawa Timur? Kota ini terletak disebelah timur Pulau jawa yang berdekatan dengan kota Jember dan Banyuangi, jadi buat yang touring dari barat ke Bali, bisa mampir terlebih dahulu ke sini.
Karena Bondowoso merupakan kota yang sejuk yang menyimpan sejuta keindahan dan terdapat wisata terkenal seperti Kawah Ijen, Kawah Wurung, Kesenian Singo Ulung, Perkebunan Kopi Jampit dan juga kulinerannya. Nah, berikut panduan dari Zonbie.
Jika Sobat Zonbie sedang melakukan touring atau berwisata ke Bondowoso rasanya tidak afdol kalau tidak mencicipi tape, makanan khas Bondowoso yang lembut dan manis dengan tektur yang lembut dan tidak basah. Tape Bondowoso ini sudah terkenal dimana mana bahkan hingga ke manca negara.
Kali ini tim Zonbie berkesempatan mampir dan mencicipi tape berlabel Handayani 82 yang berlokasi seputar alun-alun kota Bondowoso.
Nah, setelah mencicipi tape Bondowoso bisa lanjut beristirahat di kawasan Kampung Kopi Pelita yang berlokasi di Jl. Pelita Taman Sari, Bondowoso.
Cerita uniknya, Kampung Kopi Pelita berawal dari perbincangan kecil warga setempat bersama ketua RT dan Tokoh masyarakat disana disepakati Jalan Pelita ini dijadikan kampung kopi sejak Januari 2018.
Dibawah naungan Paguyuban Kampung Kopi Pelita yang diketuai oleh Heru dan diresmikan oleh Bupati Amin Said Husni yang diangkat pula menjadi Presiden Bondowoso Republik Kopi.
Diharapkan kawasan Kampung Kopi Pelita ini menjadi destinasi wisata baru di Bondowoso yang hingga sekarang ini masih banyak kedai-kedai kopi yang sedang didirikan. Siang hari suasananya memang sedikit lenggang namun di malam hari menjelma menjadi kampung kopi dengan dekorasi yang menarik.
Salah satunya kedai kopi yang Zonbie kunjungi adalah Container Cafe Laki-laki yang menjadi ikon dari Kampung Kopi Pelita. Kopi khas Bondowoso yaitu kopi arabika dan robusta yang disajikan dengan harga yang sangat terjangkau, Rp 5.000 per cangkir.
Container Cafe Laki-laki ini didesain sebagai tempat nongkrong yang Instagramable, tak heran banyak pengunjung dari luar kota yang mampir ke sini. Termasuk para pejabat setempat. Di kafe yang didirikan oleh Andi Agus bersama tim kreatifnya bukan hanya fokus berjualan kopi saja, namun terus diupayakan untuk memajukan Kampung Kopi Pelita ini dengan sajian live musik dan memberikan kesempatan kepada pemusik jalanan untuk bisa menghibur para pelanggan.
Tak jarang Container Cafe Laki-laki ini dijadikan tempat pilihan untuk melakukan event, dari sini warung-warung yang ada disekitarnya pun mendapatkan imbas ke banyaknya pekerja dari wilayah tersebut sehingga memberikan multiplayer effect bagi warga Jalan Pelita.
Container Cafe Laki-laki buka mulai pukul 2 siang hingga pukul 12 malam. Namun jika ada event bisa hingga pagi dini hari. Selain hidangan kopi di sini juga bisa memenuhi kebutuhan lifestyle bagi pengunjung yang ingin merapikan rambut dengan layanan barbershop yang berada dilantai bawah. “Barbershop ini muncul juga karena ide dan permintaan dari pelanggan” jelas Andi Agus.
Untuk menuju Kampung Kopi Pelita sangat mudah, jika dari Alun-alun Bondowoso, cukup menempuh perjalanan selama 15 menit saja, bisa juga naik becak dengan hanya membayar ongkos sekitar Rp 5 ribu hingga 10 ribu. Atau sekalian saja mampir saat touring.