ZONABIKERS.COM – Selain cedera akibat kecelakaan, persoalan lain yang jadi masalah besar bagi pembalap MotoGP adalah Arm Pump.
Cedera ini adalah situasi dimana pembalap mengalami rasa sakit di lengan akibat pembengkakan otot lengan yang menghambat aliran darah.
Dalam bahasa medis, cedera arm pump disebut dengan Chronic Exertional Compartment Syndrome, sebuah kondisi dimana otot dan syaraf mengalami pembengkakan, bahkan kadang kaku yang menimbulkan rasa sakit akibat aktivitas olahraga.
Baca Juga :Â Drone DJI Mavic 3 Meluncur, Dokumentasi Touring Makin Ciamik Harganya Bisa Dapat 2 Nmax
Pembalap MotoGP umumnya dipaksa untuk menyelesaikan sekian banyak putaran. Saat balapan tersebut, bagian tangan dipaksa untuk mencengkram grip dalam waktu lama nyaris tanpa ada pergerakan peregangan. Termasuk saat melakukan pengereman saat akan memasuki tikungan.
Dalam kondisi itu, darah akan terpompa terus ke dalam otot. Darah akan terkumpul di otot tanpa ada tempat untuk mengalir. Darah yang tertampung dalam otot akan terus mendorong dinding otot sehingga otot mengembang dan membentur bagian tubuh lain yang solid.
Kondisi tersebut seperti memakai perban terlalu ketat yang membuat aliran darah dari dan ke otot akan terhambat atau bahkan terhenti sehingga syaraf tidak bisa merespon dengan sempurna.
Baca Juga : The Legend of Valentino Rossi : Koleksi 9 Gelar Juara Dunia Antara 1997 – 2009
Olah raga berat semacam itu yang dilakukan selama bertahun-tahun menjadi faktor utama munculnya cedera arm pump.
Saat cedera arm pump bereaksi, tangan akan merasa kesemutan dan mulai mati rasa serta rasa sakit yang semakin kuat. Kondisi tersebut akan membelah konsentrasi pembalap dan membuat sinkronisasi otak dengan tangan menjadi terganggu.
Baca Juga :Â DJI Action 2 Kamera Aksi Buat Bikers Yang Hobi Touring dan Bikin Konten Sosmed
Butuh waktu untuk tangan melakukann pekerjaan yang diperintahkan otak.
Karena itu, tak jarang pembalap melakukan penyembuhan dengan langkah operasi atau fasiotomi, yaitu pembedahan yang memerlukan anestesi umum pada bagian lengan. Dokter akan memotong celah di jaringan ikat tipis yang membungkus otot, kemudian menutupnya kembali dengan menjahit bagian kulit yang dibedah.