Indonesia Motorcycle History (IMH), sebuah event exhibition yang dihadirkan oleh Mastomcustom dan Hanielshen untuk kembali mengangkat sejarah kendaraan roda dua.
IMH diadakan sebagai salah satu bentuk apresiasi para pecinta motor terhadap perkembangan sejarah kendaraan roda dua di Indonesia. Ajang pameran ini digagas oleh Mastomcustom bersama Hanielshen dengan didukung penuh oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dan Eiger Riding berlokasi di Sythesis Residence Kemang, Jakarta Selatan (30/7).
Berawal dari keinginan Mastomcustom untuk membuat acara motor yang lain dari biasanya, dengan konsep pameran dan bukan bazaar maupun kompetisi pada umumnya. Bersama Hanielshen, Mastomcustom pun mewujudkan sebuah konsep motor, sejarah dan seni dengan istilah Automotive Artwork menjadi karakter yang unik. IMH juga menghadirkan gimik publik figur yang sarat akan nilai history tentang motor miliknya.
“Ini adalah satu-satunya exhibition otomotif yang mengangkat sejarah otomotif dari masa ke masa” tukas Tommy Dwi Djatmiko, punggawa dari Mastomcustom.
Pada event ini, Mastomcustom juga melaunching motor yang sarat nilai sejarah milik Yok Koeswoyo yang merupakan salah satu personil band legendaris Koes Plus. Sepeda motor Suzuki A100 lansiran tahun 1974 milik Yok Koeswoyo didapatkan oleh Mastomcustom, berkat bantuan Bikers Brotherhood MC East Java Chapter. Selanjutnya sepeda motor tersebut direstorasi oleh Mastomcustom.
Tidak hanya itu Mastomcustom pun menghadirkan beberapa koleksi sepeda motor Suzuki lawas lainnya seperti Suzuki Power Free lansiran tahun 1952, Suzuki A100, Suzuki FR70, Suzuki RC100, RG Gamma 400, GSX250 dan banyak lainnya.
2W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama mengatakan, “Kami ucapkan selamat atas kesuksesan penyelengaraan Indonesia Motorcycle History, semoga acara ini bisa diadakan secara konsisten pada tahun-tahun akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya, telah mengangkat produk-produk Suzuki sebagai bintang utama sekaligus mengenalkannya pada masyarakat.
Kedepannya diharapkan ajang ini menjadi sebuah terobosan baru bagi semua pecinta roda dua di Tanah Air, untuk menghargai sejarah yang tercipta pada sepeda motor. (Reza Agis)