ZONABIKERS.COM – Setelah sukses digelar di Jakarta, Bandung dan Bali, program Yard Built Indonesia juga hadir di Jawa Tengah dan Jogja.
Empat builder dari Jawa Tengah dan Jogja menampilkan hasil custom motor XSR 155 mereka yang tampil perdana di event XSR 155 Motoride yang digelar di Jogja (26/3/2022).
Para builder yaitu Hendra Cahyono (Pap n Mam Modified), Denny Andrean “Jandro” (Disaster 13), Yonatan Ricky (DM Work Motorcycle), dan Wendy Purnama (W Bike Kustom) juga bergabung bersama konsumen melakukan touring berkendara XSR 155 dalam aktivitas bertajuk XSR 155 Motoride “Tour the Java Heritage”.
Mereka melintasi rute menuju tempat budaya dan destinasi wisata populer. Perjalanan touring ini melewati jalan-jalan lurus beraspal perkotaan hingga tanjakan perbukitan yang dumulai dari Kebon Ndalem Café menuju Jl. Malioboro, Taman Sari lalu dilanjutkan ke Kotagede.
Baca Juga : Yamaha XSR 155 Infinite Dirtbike Terinspirasi Dari Motorcross Era 80an
Baca Juga : Sering Disepelekan, Padahal Bagian Motor Ini Perlu Dapat Perawatan
Dari lokasi yang terkenal sebagai pusat kerajinan perak itu para penunggang XSR 155 bergerak menuju Candi Prambanan dan berakhir di Obelix Hills Sleman.
Di perbukitan tersebut digelar sesi sharing builder dengan konsumen seputar modifikasi XSR 155.
Johannes B.M.S, Chief Yamaha DDS 3 (Jawa Tengah & Jogja) mengatakan, Jogja dikenal sebagai salah satu wilayah dengan perkembangan custom motor yang cukup pesat dan penuh antusiasme sehingga cepat mengikuti tren, serta lingkup modifikasinya kental dengan sentuhan seni.
Hadirnya XSR 155 ikut menggairahkan perkembangan custom di Jogja, apalagi motor ini mudah dimodifikasi dengan berbagai gaya sesuai selera konsumen yang menyukai seni dan keindahan.
“Acara yang digelar dengan beragam tema menarik ini menyuguhkan karya custom builder Yard Built yang menginspirasi dunia modifikasi, serta memberikan pengalaman touring bersama Yamaha di tempat heritage dan bernuansakan nature, sangat cocok dikendarai di Jogja yang merupakan kota bersejarah, kaya akan pariwisata dan budaya, serta unggul di dunia custom,” ungkap Johannes.
Sementara itu, Hendra Cahyono yang mambangun XSR 155 Modern Flat Track mengungkapkan desain motor XSR 155 sudah kental akan custom, dan untuk program Yard Built melihat bentuk frame depan XSR 155 seru juga dibikin flat track.
“Kami ingin membuat flat track yang kesannya modern futuristik. Referensi lihat dari motor flat track tapi disesuaikan dengan taste Pap N Mam,” ungkap Hendra.
Dalam proses modifikasinya, Hendra memanfaatkan bahan aluminium untuk body dan pengerjaannya handcraft yang merupakan ciri khas Pap N Mam.
Baca Juga : Gaya Baru Yamaha XSR 155, Big Wheels Bike
Baca Juga : Yamaha XSR 155 Chopper Pancaka Sang Api Pembakar
Baca Juga : Suzuki Saluto 125 Motor Baru Yang Layak Ditunggu, Siap Bersaing Dengan Vespa
Serat-serat alumunium hasil goresan amplas terlihat. Tampilan lampu depan dan belakang hal yang baru, headlamp pop up style, dimana lampu bisa membuka dan menutup secara otomatis.
Wheelbase dipanjangin, header knalpot bahan titanium dengan dibekali fitur exhaust valvetronic dan silincer aluminium custom.
“XSR 155 Modern Flat Track ini cocok untuk mereka yang suka hal modern dan petualangan,” tegas Hendra.
Lain halnya dengan Handra, Deeny Adrean yang membangun XSR 155 Chopper Pancaka memaparkan pengalamannya pertama kali bikin motor dengan delta box menjadi chopper.
“Saya ingin memperlihatkan kalau XSR 155 bisa diubah jadi chopper,” buka Denny.
Ia juga mengatakan, untuk custom motor ini lebih ke detailing part, stang tinggi, long fork, tangki bentuk peti mati sebagai tribute momen pandemi saat ini agar segera bebas dari virus Covid-19.
“Nama motor ini Pancaka artinya api pembakar, supaya motor ini tetap menyala. Dan ini akan menjadi satu-satunya XSR 155 chopper dengan konsep ini dari bengkel saya, tidak akan dibuat lagi sebagai apresiasi berkolaborasi dengan Yamaha. Rencananya saya ingin touring dengan XSR 155 chopper ini ke Bali,” imbuhnya.
Lantas Yonatan Ricky yang membangun XSR 155 Infinite Dirt Bike menuturkan, custom XSR 155 yang dibuatnya terinspirasi dari motor cross tahun ’80-an dengan look klasik tapi beberapa fitur sudah modern.
“Dalam modifikasi ini diperkuat model klasik di body belakang dengan menampilkan lekuk minimalis dan bulat-bulat,” kata Yonatan.
Fender depan dan belakang dibuat dengan menonjolkan tampilan klasik. Dengan sentuhan DM Work, pengaplikasiannya menjadi model yang simpel dan fungsional, karena sesuai market bengkelnya yang menyasar konsumen pengguna motor untuk harian.
“Jadi dibuat tidak ekstrim tapi sisi detailnya rapi, inti motor pabrikan tidak hilang. Ada pemotongan frame belakang tapi sistemnya knock down (bongkar pasang).” tutupnya.
Yang terakhir ada Wendy Purnama. Ia mengakui dalam program Yard Built ia pilih inspirasinya dari motor Yamaha BW200.
Selain agar berbeda dari yang lain, konsep awal XSR 155 sudah bagus, jadi dengan big wheels tambah kekar, elegan, gagah dengan warna hitam glossy dan army glossy.
“Body set baru, kaki-kaki full set diganti baru. Kaki-kaki dan area transfer gear dirubah, agar sesuai dengan penggunaan roda yang lebih besar. Custom motor ini pun tidak mengesampingkan fungsinya. “BWXSR155” ini motor yang cocok dipakai buat adventure,” tutup Wendy.