Honda Bikers Day (HBD) 2018 yang dihelat di Lapangan Ketapang Doyong, Pangandaran, Jawa Barat (17/9/2018) jadi ajang kumpul bikers Honda yang isitimewa. Pasalnya, selain jadi acara kumpul bareng bikers paling ditunggu, Honda Bikers Day 2018 sekaligus jadi perayaan 10 tahun pelaksanaan HBD.
HBD pertama kali digelar di Pangandaran, Jawa Barat (2009), dilanjutkan di Kiara Payung – Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (2010), Bromo – Pasuruan, Jawa Timur (2011), Komplek Candi Prambanan, Yogyakarta (2012), Tanjung Tum – Banten (2013), Pantai Pandawa – Bali (2014), Pantai Teleng, Pacitan – Jawa Timur (2015) dan Pantai Boom, Banyuwangi – Jawa timur (2016), Landasan Udara Gading, Gunung Kidul, Yogyakarta (2017) dan pada 2018 HBD kembali digelar di tempat pertama HBD di gelar.
Dikatakan Demmy Firmansyah, satu dari lima pendiri HBD (Demmy, Kelly, Abah Gondrong, Hendriadi, Agung Budiman dan Saiful Arifin) bahwa pelaksanaan tahun ini dilakukan napak tilas Honda Bikers Day. Demmy dan para inisiator lahirnya HBD ingin mengembalikan tradisi bikers yang kental dengan semangat brotherhood yang tinggi.
“2009 dilaksanakan HBD pertama di sini, di tempat yang sama (Pangandaran) temanya Jawa Barat Bersatu, masih regional. Ide itu tercetus dari hasil diskusi dan pemikiran bersama teman-teman Ikatan Motor Honda Bandung (IMHB). Misi kita waktu itu mempersatukan klub-klub yang ada di Jawa Barat. Pada 2010 HBD mulai digelar sebagai event nasional,” papar Demmy.
Setelah pelaksanaan HBD pertama, media sosial semakin berkembang pesat membuat seolah tak ada jarak untuk menghubungkan setiap manusia dari berbagai belahan dunia. Hal itu sedikit mengikis tradisi dan soul komunitas bikers yang kental dengan semangat kebersamaan yang tinggi.
“Sebagai contoh, dulu kalau bikers atau komunitas mau membuat sebuah acara mereka pasti datangi satu per satu komunitas lain yang ingin diundang. Nah itu yang kita mau hidupkan kembali, soul dari event bikersnya. Meski perkembangan teknologi memudahkan komunitasi seperti via WhatsApp, Facebook dan lainnya, tapi soul event bikersnya tetap ada,” terang Demmy.
Untuk itu, Demmy dan pendiri HBD membuat tim pengundang untuk menemui satu per satu komunitas di berbagai daerah di Indonesia. Ada empat tim pengundang yang diberi nama Tim Purba. Tim itu touring menyusur tiap kota di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi untuk menemui dan mengundang paguyuban komunitas di daerah tersebut. Setiap tim terdiri dari empat bikers dengan masing-masing tim punya nama sendiri.
“Purba Andalas untuk tim pengundang wilayah Sumatera, Purba Borneo untuk Kalimantan dan Purba Celebes untuk wilayah Sulawesi. Purba sendiri merupakan singkatan dari Pusaka Reksa Bakti yang bisa diartikan sebagai senjata yang loyal,” ujarnya.
Selain tim Purba, ada juga tim Napak Tilas Jawa-Bali. Selain menyebar undangan, tim yang terdiri dari lima orang ini juga mendatangi lokasi-lokasi pelaksanaan HBD pertama hingga ke sembilan. “Sambil mendatangi komunitas untuk menyebarkan undangan, mereka juga mendatangi lokasi terlaksananya HBD sejak pertama. Mereka berfoto bersama komunitas yang diundang di lokasi tersebut. Jadi mereka mengundang paguyuban komunitasnya di lokasi napak tilas HBD,” jelas Demmy.
Sementara itu, napak tilas HBD di lokasi Dekade HBD digambarkan dengan hadirnya Museum HBD. Di situ digambarkan perjalanan HBD sejak pertama kali digelar pada 2009. Selain itu, ada juga gapura-gapura dengan logo HBD pertama hingga HBD kesembilan.
Dekade HBD sendiri dihadiri 33.675 pecinta sepeda motor Honda dari berbagai wilayah di Indonesia yang memadati Lapangan Ketapang Doyong. Mereka datang untuk menjalin dan memperkuat tali silaturrahmi antar bikers Honda. Kehadiran mereka pun jadi satu bukti cerminan kekompakan dan kuatnya solideritas antar pecinta sepeda motor Honda di Tanah Air.
Comments are closed.