Nonton Tarian Barongsai dan Liong di Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh tak bisa dipisahkan dari Tahun Baru Imlek. Perayaan yang dilakukan oleh orang Tionghoa ini biasanya digelar dua minggu setelah Imlek.

Cap Go Meh merupakan rangkaian terakhir perayaan Tahun Baru Imlek. Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkian yang jika diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek.

Antara Imlek dan Cap Go Meh, keduanya biasanya dirayakan dengan sembahyang untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan. Namun pada Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan berupa kue keranjang sebagai ucapan syukur dan untuk memohon keselamatan.

Loading...


Pada perayaan Cap Go Meh atau yang juga dikenal dengan festival Lampion, kita akan disajikan tarian Barongsai atau Liong (naga). Uniknya, kata Barongsai bukan berasal dari Cina, tapi merupakan paduan dari kata ‘barong’ yang merupakan bahasa Jawa dan kata ‘say” dari dialek Hokkian yang berarti singa.

Perayaan Cap Go Meh

Barongsai adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan dan kesejahteraan. Sedangkan Liong dianggap sebagai simbol kekuasaan atau kekuatan. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, keluarga akan jadi sangat besar jika anak mereka lahir di Tahun Naga.

Loading...


Di beberapa daerah, Cap Go Meh dilakukan dengan tradisi unik. Misalnya sebagai ajang cari jodoh saat Cap Go Meh di Palembang. Sedangkan Cap Go Meh di Singkawang digelar pawai tatung untuk mengusir roh jahat.

Parade Barongsai yang melintasi jalan-jalan utama biasanya akan menimbulkan kemacetan, karena hampir semua masyarakat antusias menonton pertunjukan tersebut. Seperti yang akan berlangsung hari ini Jumat (2/3) di Bogor dalam kegiatan Bogor Street Festival. Pawai ini akan melalui rute Jl. Suryakencana dan Jl. Siliwangi sejak pukul 15.00 hingga 24.00.

Loading...