Pajak Impor Naik, MV Agusta Indonesia Genjot Pasar Moge Bekas

Melemahnya nilai mata uang Rupiah dibanding dengan US Dollar semakin menggila, bahkan sempat menyentuh angka Rp 15.000 per Dollar yang membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat menjaga nilai tukar tersebut agar kembali stabil.

Salah satunya dengan menaikan pajak barang impor yang tertuang dalam PPh Pasal 22. Dan dikutip dari situs resmi Kementerian Perindustrian, ada 1.147 item barang konsumsi impor yang bakal terkena kenaikan pajak tersebut.

Diantaranya sebanyak 210 item komoditas yang sebelumnya dikenakan tarif PPh 22 sebesar 7,5% naik menjadi 10% untuk barang mewah. Termasuk mobil impor utuh (CBU) bermesin di atas 3.000 cc dan sepeda motor bermesin besar (di atas 500 cc).

Loading...


Hal tersebut tentu berdampak bagi APM motor yang khusus menjual motor besar. Seperti APM moge asal Italia, MV Agusta Indonesia yang menyatakan jika banyak yang bisa dilakukan untuk tetap survive di pasar Tanah Air. Salah satunya mengembangkan pasar moge second hand, alias bekas.

Seperti dikatakan Abdul Satar dari MV Agusta Indonesia. “Kalau kita mendukung segala keputusan pemerintah. Toh ini sifatnya sementara. Semakin cepat tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, akan semakin cepat menstabilkan ekonomi yang sebenarnya tidak separah negara lain. Jadi lebih baik sakit sedikit, tapi langsung diobati. Makanya kami tidak keberatan akan kebijakan-kebijakan pemerintah itu,” urainya.

Soal kenaikan harga yang bakal diterima produknya, Satar mengatakan jika di sisi lain memang hal itu akan membebani cost. “Di sisi lain, malah market second hand kita akan makin terdongkrak. Jadi kami tidak memikirkan soal jualan produk baru saja, kami juga concern pada harga jual produk bekasnya.”

Loading...


Dirinya melanjutkan, salah satu pabrikan motor besar yang punya resale value dan market second hand yang sangat kuat itu MV Agusta. “Dengan penurunan harga jual setelah dua tahun hanya sekitar 10-15 persen. Dengan adanya pajak baru dan regulasi baru, otomatis harga second pun akan terdongkrak. Yang second pun akan dicari-cari.

Kuota produk baru masih aman dan secara forecasting sudah mempersiapkan menjelang tahun pemilu. Makanya dua tahun sebelum pemilu kita sudah genjot kuotanya,” pungkasnya.

Loading...