Vespa merupakan sepeda motor berjenis skuter, produk yang berasal dari Italia ini selalu jadi kebanggaan tersendiri bagi para pemiliknya. Hingga saat ini, komunitas pengguna skuter di Indonesia memang cukup banyak sekali dan biasanya digandrungi oleh kaum muda. Komunitas skuter juga terdapat di berbagai Universitas, baik Universitas negeri maupun swasta. Salah satunya adalah komunitas skuter, Pancasila Scooter (PAS) yang berada di Universitas Pancasila (UP), Jakarta Selatan.
Zonbie dengan Vespa S 125 i-get dari Piaggio Indonesia, berkesempatan berkunjung ke tempat berkumpulnya Komunitas skuter mahasiswa UP yang dinamakan Pancasila Scooter. Komunitas ini, bukan sembarang komunitas. Kepada Zonbie, Mufti yang menjabat sebagai wakil ketua PAS menceritakan sejarah awal berdirinya komunitas ini. PAS pertama kali didirikan pada tanggal 14 Mei 2004, berawal dari adanya beberapa mahasiswa pengguna skuter yang sedang menuntut ilmu di Universitas tersebut, mereka adalah Bani Hamzah, Arief Widodo (Tablo), Yadi (Petruk), Firmansyah (Cadel), M.Yusuf (Ucup), Sam Toha (Same), Suyadi (Betok), Adityo, Windu (Udang), Widdy, Herlinda.H (Ellin), Tyo, Yos, serta dua mahasiswa dari kampus luar yaitu Danang (UPN Veteran), Sandy (ISTN).
Para mahasiswa UP pengguna skuter ini lantas membuat sebuah komunitas bagi para mahasiswa pengguna skuter. Pada tanggal 12 Mei 2004 mereka melakukan touring pertama kali ke Lembang, Bandung dengan perbekalan seadanya. Tujuan mereka adalah, untuk membentuk sebuah komunitas Vespa yang berada di lingkungan Universitas Pancasila. Touring perdana ini, merupakan perjalanan cikal bakal terbentuknya PAS. Akhirnya pada tanggal 14 Mei 2004 di Lembang, Bandung telah disahkan terbentuknya sebuah komunitas vespa yang diberi nama ‘PANCASILA SCOOTER’.
Seiring berjalannya waktu, sejak 2004 didirikan para pendiri komunitas ini berjuang agar komunitas ini bisa masuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Perjuangan tersebut tidak sia-sia, pada tahun 2010 Pancasila Scooter resmi menjadi bagian UKM Universitas Pancasila. Dan pada masa itu, PAS merupakan yang pertama dan satu-satunya bagi sebuah komunitas skuter yang bisa masuk UKM.
Mufti juga menjelaskan, bahwa alasan menjadikan komunitas skuter menjadi sebuah UKM dikarenakan keinginan mereka untuk mencoba suatu hal yang berbeda dari komunitas lainnya. “Komunitas skuter di Jakarta bahkan di Indonesia sudah banyak sekali. Jadi kita mencoba sebuah gerakan yang berbeda dengan meningkatkan kinerja kita, makanya kita mencoba menjadi UKM,” jelasnya saat ditemui di sekretariat PAS pada Minggu (8/10).
Resminya komunitas tersebut menjadi UKM juga memberikan dampak yang positif. “Kalau dulu saat masih menjadi komunitas, kegiatan kita tidak didukung dari kampus. Setelah menjadi UKM, kegiatan kita jadi didukung oleh kampus baik dari segi pendanaannya, inventaris, bahkan sekretariat sudah disediakan,” tambah Mufti.
Bahkan saat Zonbie berkunjung, Zonbie juga ditunjukkan sebuah ruangan yang difasilitasi dari pihak kampus bagi UKM PAS, yaitu ruang Painting. Ruang Painting ini merupakan sebuah workshop, dimana para anggota PAS bisa melakukan pelatihan dan pendidikan mengenai teknik mesin, khususnya untuk kendaraan skuter Vespa. Tidak hanya itu, pihak kampus juga melengkapinya dengan, menyediakan 1 unit Vespa sebagai media pelatihan para anggota PAS.
Kegiatan yang dilakukan oleh PAS antara lain seperti mengikuti ajang kejuaraan nasional di Vespa Balap Indonesia (VBI) dan Indonesia Scooter Championship (ISC). “Kita pernah menjadi satu-satunya peserta yang diwakilkan oleh Arief Widodo sebagai pebalapnya mengikuti ajang balap tersebut dengan membawa nama kampus, karena peserta lainnya membawa nama komunitasnya atau bengkelnya masing-masing.” papar Mufti.
Selain itu, kegiatan lainnya adalah seperti pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi mahasiswa baru, mengadakan pameran, serta touring, juga kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat. Dan setiap tahunnya PAS selalu melakukan peringatan hari jadinya dengan melakukan perjalanan touring ke Lembang, Bandung, sebagai napak tilas sejarah awal berdirinya PAS.