Gambar di atas hanya sedikit dari sekian banyak ‘meme’ di media sosial tentang pengendara perempuan. Nggak tau kapan pertama kali terpikir membuat meme seperti itu. Boleh jadi, hal itu mungkin dianggap menggambarkan kondisi yang ada di jalan raya.
Sebagai kaum perempuan, kelompok yang tergabung di Srikandi 5 merasa sakit hati. Kenapa hanya perempuan yang dijadikan bahan meme? Padahal nggak sedikit dari pengendara laki-laki punya kelakukan sama saat berkendara.?
Banyaknya pandangan negatif terhadap perempuan Indonesia yang mengendarai motor, membuat parempuan di Srikandi 5 terus mengkampanyekan keselamatan di jalan raya bagi perempuan Indonesia. Beragam aksi sosial tantang keselamatan jalan raya terus digaungkan.
Hari ini [21/4/2016] Srikandi 5 menggelar aksi sosial tentang keselamatan wanita Indonesia di jalan raya dengan tema “Ayo Selamatkan Perempuan Indonesia”.
“Bisa dibilang ini adalah program sakit hati. Kenapa perempuan naik motor selalu di-bully di sosial media,” terang Angie Ismayuti salah satu Srikandi di Srikandi 5.
Srikandi 5 yang merupakan para pemotor yang punya banyak pengetahuan soal berkendara aman dan selamat merasa terpanggil untuk berbagi ilmu dan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan khususnya pengendara motor.
“Kita ini cewek-cewek punya pengetahuan yang baik soal berkendara, ibu-ibu dan perempuan yang dibully di sosmed itu kurang pengetahuannya soal berkendara. Ketika mereka di-bully, kita kok merasa di-bully juga karena kita perempuan. Padahal bukan kita loh yang di-bully.”
“Nah, dari situ terpikir apa yang bisa kita lakukan buat mereka. Akhirnya kita lakukan aksi nyata, nggak cuma NATO [no action talk only di somed]. Nggak ada gunanya juga kan.
Mereka pun menggelar “Ayo Selamatkan Perempuan Indonesia” dengan penyuluhan, pemberitahuan soal keselamatan berkendara. Jadi mereka yang hadir di sini bisa ngasih tau ke temen-temennya ‘begini loh berkendara yang aman dan selamat’,” cetus perempuan yang akrab disapa Zie.
Ayo Selamatkan Perempuan Indonesia diisi oleh para pembicara kompeten di bidang keselamatan berkendara seperti Edo Rusyanto dari komunitas Jarak Aman dan Mira dari Jakarta Defensive Driving Consulting.
Para Srikandi berharap agar acara ini bisa menjadi inspirasi sekaligus menjadi titik utama untuk semakin menimbulkan rasa peduli terhadap keselamatan para pengendara pada khususnya, dan perempuan Indonesia pada khususnya.
