Di ajang balap dunia MotoGP, dua produsen helm asal Indonesia yang ikut andil sebagai pelindung kepala pebalap andalannya. Merek KYT sebagai pelindung Aleix Espargaro dan Xavier Simeon dan NHK dengan Karel Abraham.
Meski demikian, keduanya memiliki pengembangan berbeda. Di mana KYT masuk ke MotoGP pasca mengakuisisi brand dan teknologi helm asal Italia, Suomy. Sedangkan NHK melakukan pengembangan helmnya secara mandiri tanpa menggandeng maupun mengandalkan teknologi brand lain.
Hal inilah yang membuat NHK baru mulai masuk ke ajang MotoGP tahun ini. Karena pihak NHK mengaku butuh waktu cukup lama dalam pengembangan helm tersebut.
Seperti disampaikan oleh Johannes Cokrodiharjo, PT NHK Indonesia. “Total pengembangan helm ini mencapai 4 tahun dan on road 3 tahun,” ucapnya.
Setelah diuji dan digunakan pebalap dunia, NHK juga tidak serta merta menyudahi improvement helm berjuluk GP-R tersebut. Pasalnya, banyak masukan dari pebalap untuk helm tersebut. Semisal masker anti fog atau ventilasi pendingin kepala.
“Mereka tahu apa yang dibutuhkan. Mereka harus memberi input yang terbaik, tergantung kondisi. Misalnya kami siapkan masker hujan. Tapi Karel tak mau pakai masker, sedangkan Jules Danilo membutuhkan masker,” ucap Johannes.
Pun demikian dengan ventilasi helm. Karena NHK harus mengikuti tipe-tipe pebalap. Mulai dari yang berkeringat sedikit, keringat sedang, keringat banyak. Makanya, penyesuaian ventilasi penting. Kadang, pebalap minta maksimum airflow, hasilnya settingan ventilasi harus pas. Kalau tidak justru terlalu dingin, atau menghambat angin.