Akhirnya Mario Iroth dan Lilis Handayani dengan bendera Wheel Story nya mulai mengaspal di Auckland, New Zealand [NZ], setelah melewati proses panjang dan lumayan melelahkan. Bukan cuma bikin lelah fisik, tapi lelah pikiran karena harap-harap cemas perjalan akan terganggu saat proses pengiriman motor.
Yang paling bikin deg-degan adalah saat proses bio inspeksi. Karena untuk melewati pemerikasaan ini, Mario harus menelanjangi, dan membersihkan seluruh kotoran yang nempel di Honda CB500X tunggangannya dalam membawa misi sosial melintasi NZ menuju Australia dan kembali ke Tanah Air melalui bagian timur Indonesia.
Kenapa deg-degan dan harus melewati bio inspeksi? Ya, proses ini jadi hal wajib buat siapun yang mau masuk ke NZ. Soalnya, negara ini sangat bergantung pada perdagangan produk agricultural, jadi setiap barang yang masuk ke sana, sebelumnya harus dipastikan segala bentuk, jenis dan keturunan hama atau penyakit yang akan mengganggu bisnis industry agricultur mereka tak jadi imigran gelap.
Kalau kamu ke NZ, kamu harus tau barang apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa masuk ke NZ. Soalnya nih, pelanggaran terhadap barang-barang yang dilarang masuk ke NZÂ ini akan didenda $400, bahkan hingga $100,000 atau 5 tahun kurungan penjara. Super ketat yah!
Mario Iroth bersyukur atas hal ini. Setidaknya, perjalanan bisa dimulai dengan awal yang baik. Dia bilang cuaca di sana sungguh membuatnya lebih sering mengepalkan tangan, menahan dingin. Siang hari, suhunya 14 derajat celcius, itupun kalau ada matahari. Dan malamnya bisa mencapai 6 derajat celcius.
Usai mengambil berkas lolos bio inspeksi, Mario pun bergerak menuju VINZ (Vehicle Inspection New Zealand) dan WOF (warranty of fitness) untuk inspeksi berukutnya guna mendapatkan surat layak jalan.
Plat tambahan dan bendera Indonesia yang nempel di plat nomer motornya menandakan bahwa motor sudah lulus inspeksi. Itu artinya motor sudah terdaftar dan bisa dipakai selama jangka waktu tertentu.
Malam pertama Wheel Story di NZ, mereka bermalam di sebuah caravan yang mereka sewa sebelum esok harinya mulai bergerak menuju Rotorua, sekitar 220 km dari Auckland.
