Fluktuatifnya harga BBM saat ini mungkin membuat Sobat Zonbie kerap bergonta-ganti jenis bensin. Misalnya, saat habis gajian motor diisi Pertamax Turbo, atau Shell V-Power, lalu saat tanggung bulan, kembali ke Pertalite, atau bahkan Premium, jika ketemu.
Ternyata, gonta-ganti bensin seperti Pertamax dengan Pertalite, atau Premium bisa saja dilakukan, karena secara kimia, zat keduanya bisa menyatu.
Tetapi jelas, gonta-ganti bensin, atau bahkan mencampur bensin seperti itu tetap ada efek negatifnya. Seperti diungkapkan Officer Commercial Retail Fuel Marketing PT Pertamina Persero, Indra Pratama saat Zonbie temui beberapa waktu lalu.
“Pakai Pertamax dicampur Premium, atau gonta-ganti ke Pertalite bisa saja. Tapi tak kami rekomendasikan. Karena efek bensin saling campur adalah mesin tak dapat bekerja optimal. Karena masing-masing bensin memiliki kandungan adiktif dan oktan yang berbeda,” ungkapnya.
Ini artinya akan menjadi mubazir, jika Sobat Zonbie ingin mendapat performa sempurna dari bensin jenis Pertamax, tapi masih dicampur dengan Pertalite atau Premium. Bahkan kalau masih ada endapan yang tersisa masih bisa mengurangi performa optimal yang diharapkan dari BBM tersebut.
Sehingga, kalau pun ingin berganti jenis bensin, idealnya tangki harus dalam kondisi kosong, atau dikuras terlebih dahulu.
Efek lainnya, jika bensin yang dipakai tidak sesuai spek mesinnya, justru bisa knocking, atau ngelitik. “Misalnya, motor sport 250 cc yang direkomendasikan memakai BBM jenis Pertamax, tiba-tiba memakai Premium, efeknya malah ngelitik dan merusak mesin,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurutnya Sobat Zonbie lebih baik mengisi bensin yang sudah standar di motor tersebut. “Setiap jenis bensin sudah disesuaikan dengan masing-masing tipe mesin. Sehingga lebih baik, pemilihan bensinnya menuruti saran pabrikan. Hal ini justru membuat performa mesin terus terjaga,” pungkas Indra.