Dipakai touring dari Jakarta menuju Himalaya sejauh 15.000 km dan waktu tempuh 70 hari membuat motor Viar Vortex 250 yang digebernya butuh sederet penyesuaian.
“Apalagi perjalanan akan melalui beragam medan, mulai dari lintasan jalan dengan aspal mulus bebatuan, pasir, merambah hutan dan pegunungan, hingga salju dengan cuaca ekstrim di bawah minus 10 derajat celcius di wilayah pegunungan Himalaya,” ucap Gunadi.
Toh demikian, ubahan yang dilakukan tidaklah ekstrim. Seperti dijelaskan oleh Franky Osmond, Marketing Communication PT Viar Motor Indonesia.
“Modifikasi hanya dilakukan pada bagian ban yang sudah mengandalkan kembangan dual purpose. Lalu penggunaan lampu sorot LED sebagai penunjang pencahayaan malam hari. Tak ketinggalan aplikasi box GIVI dan beberapa tempat penyimpanan lain,” ucapnya.
Soal mesin, Franky menyebut tak ada ubahan berarti. “Hanya mengandalkan oli dari Ipone saja, selebihnya standar,” kata pria ramah ini.
Di sisi lain, Franky menyebutkan jika Viar telah menyiapkan sederet komponen fast moving yang diperlukan untuk perjalanan jauh. “Kami siapkan kampas rem, kampas kopling, busi dan lampu cadangan,” jelasnya.
Sebagai catatan, Viar Vortex 250 sendiri merupakan motor dual purpose dengan mesin 249,6 cc SOHC berpendingin cair. Tenaga yang dihasilkan mencapai 18,5 Km dengan torsi 22,5 Nm.
