“Akhirnya kami memasuki Western Australia tepatnya di kota Esperance, kami singgah di sini untuk melepas lelah setelah keseruan yang terjadi selama melewati Eyre Highway,” buka Mario dalam cerita perjalanan Wheel Story di Australia.
Jalan yang panjang banget, 1700 km dari Ceduna, Sout Australia sampai ke Morseman, Western Australia. Butuh 5 hari buat ngelewatin Eyre Highway dengan waktu perjalanan dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore dan dengan kecepatan rata-rata 110 km/jam.
“Kami pilih jam perjalanan itu baut hindari hewan seperti Kanguru dan lainnya yang keluar mencari makan di malam hari dan pagi hari. Sangat beresiko karena banyak hewan liar yang sering nyebrang dadakan,” kata Mario.
“Jalanan ini memang sepi namun sering dipakai Road Train (trailer yang bisa membawa 2 – 3 gandengan) kalau bepapasan anginya dahsyat bikin kita oleng.”
Selain itu, alasan lainnya adalah karena jarak antara satu desa ke desa lain lumayan jauh bahkan ada yang sampai 194 Km. Itu artinya Mario harus cermat mengatur ritme perjalanan dan bahan bakar juga persediaan air.
Karena itu pemerintah setempat menyediakan rest area yang bisa dipakai sebagai area camping untuk menghindari pengendara melakukan perjalanan malam hari.
“Hal yang lain, susahnya dapat signal hampir di semua desa yang kami lalui,” tutur Mario,
Beberapa hal unik sempat ditemui Mario dan Lilis saat melintasi trek panjang Eyre Highway yang udah berusia lebih dari 100 tahun itu, diantaranya Kincir angin terbesar di Australia yang ada di desa Penong, lalu masuk Nullarbor sebuah kawasan gersang dimana sepanjang mata memandang tidak terlihat pohon, hanya tanaman setinggi 1 meter yang tumbuh, belum lagi melewati 146,6 Australia’s Longest Straight Road di daerah Caiguna dan ternyata ada desa bernama Madura juga di jalur ini.
“Di sinilah sensasi berkendara dan berakselerasi maksimal bisa dirasakan setiap detik, namun tetap jaga konsentrasi dan waspada selalu,” pungkas Mario.
