Seperti diketahui, Mario Iroth dan kekasihnya Lilis Handayani kini tengah menuntaskan misi social mereka melalui perjalanan Wheel Story 4. Setelah menjelajah di kawasan New Zealand, kini Mario sudah ada di Australia.
Banyak cerita dan pengalaman seru dalam perjalanan di negara yang terkenal dengan bisnis agricultural nya, New Zealand. Selain ketatnya bio inspection agar takada virus yang bisa memengaruhi bisnis agricultural masuk ke negara mereka, pemandangan dan rendahnya suhu di sana membuat perjalanan jadi semakin luarbiasa.
“Sungguh luar bisa menjelajah New Zealand dengan motor. Pemandangan yang luarbiasa indah, suhu yang dingin hingga kondisi jalan yang sangat bagus,” buka Mario saat menceritakan sedikit pengalamannya melalui video conference [30/8/2016].
Banyak hal menarik yang ia temui selama perjalan. Namun ada hal yang paling berharga bagi dirinya dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Melalui Wheel Story, masyarakat New Zealand jadi lebih mengenal Indonesia. “Hal yang paling mengundang perhatian masyarakat New Zealand adalah nomer polisi motor saya, D 2240 SAX dengan tulisan dan bendera Indonesia di bawahnya,” jelas Mario.
Sambil menahan dingin udara Australia yang mencapai 4 drajat celcius, Mario menjelaskan kalau warga di sana penasaran dengan dua orang “aneh” yang riding dengan motor bernomer polisi bukan pada umumnya. Apalagi mereka riding bukan di waktu yang tepat, karena saat ini New Zealand sedang musim dingin.
Banyak pertanyaan muncul dari warga yang bertemu mereka saat istirahat di sela perjalanan, mulai dari dimana mereka tinggal hingga apa aja yang akan mereka temui jika ke Indonesia.
“Bersama Wheel Story saya dan Lilis juga ikut mempromosikan Indonesia. Sebagai pemotor, saya bisa menjelaskan pertanyaan mereka tentang Indonesia. Saya jelaskan tentang Indonesia dari Sabang sampai Marauke serta pengalaman kami dari perjalanan Wheel Story 2 dan 3,” tutur Mario.
Rasa kagum para pecinta motor di sana terhadap perjalanan kedua petualang ini pun membuat sambutan yang diterima Mario jadi sangat baik. Bahkan Mario sempat “diculik” oleh bikers setempat.
“Muncul rasa kagum mereka bertemu petualang dari negara seberang, beberapa dari mereka pecinta motor ikut mengajak kami bertualang ke tempat indah yang mereka ketahui. Kalau orang Indonesia bilang, ‘kalau ada bikers yang datang dari jauh harus di jamu atau istilah lainnya diculik’.”
“Mereka mambawa kami ke tempat-tempat indah, mengenal budaya hingga mencoba makanan tradisional. Nah seperti itulah salah satu cara mereka “menculik” bikers dari luar,” cerita Mario.
Saat ini Mario sedang istirahat dan bermalam di kawasan Mount Gambier, sebuah daerah terpadat kedua di Australia Selatan. Besok Mario akan bertualang di negeri Kanguru tersebut sebelum menuntaskan misi social mereka bersama bikers Indonesia di wilayah Indonesia Timur.