Skutik elektrik nasional, GESITS dirancang sebagai kendaraan roda dua yang mudah dikendarai dan dibekali posisi duduk rendah. Tapi tahu nggak Sobat Zonbie, kalau ternyata motor ini berbeda dari versi konsepnya terdahulu lho.
Yup, berbeda dengan model konsep yang telah diperkenalkan sebelumnya, GESITS basis produksi ini telah didesain ulang dengan beberapa penyempurnaan bentuk dan fungsi.
Perbedaan menyolok terdapat pada hadirnya lampu LED besar di bagian depan sebagai pendamping lampu utama. Perubahan juga tampak pada desain lampu belakang yang kini memiliki kombinasi lampu-lampu LED. Selain itu, GESITS model produksi telah mengaplikasi tempat menaruh telepon selular (phone docking) pada dashboard.
Didukung baterai lithium-ion 5000 kWh (kilo-watt-hour) GESITS sanggup menjelajah sejauh 70 Km dari kondisi baterai terisi penuh dengan kecepatan tertinggi 80 km/jam (dibatasi sistem keselamatan pengatur kecepatan).
Performa dan kemampuan jelajah ini sangat ekonomis. Sebab jarak jelajah tersebut hanya senilai dengan Rp 4.350 untuk energi listrik. Bandingkan dengan rata-rata sepeda motor konvensional bermesin 125cc yang membutuhkan setidaknya 2 liter bensin untuk jarak tempuh yang sama.
Direktur Utama PT GTI Harun Sjech menjelaskan bahwa proyek GESITS tidak sebatas pada rancangan teknis dan produksi. Sejalan dengan itu GESITS adalah sebuah paket kendaraan masa depan yang bergerak melalui sistem terpadu.
“Karena GESITS lahir di era digital seperti saat ini maka sebuah aplikasi berbasis telepon pintar akan menyertainya. Selain itu, kami juga menyiapkan metode lain yang efektif dan murah untuk sistem pengisian ulang baterai,” lanjutnya.
Tidak seperti sepeda motor umumnya, GESITS telah mengaplikasi teknologi Adaptive Digital Display (ADD) berupa dashboard dengan telepon pintar layar sentuh berukuran 5,8 inci. Teknologi ini mengingatkan kita pada fitur yang terdapat pada mobil-mobil premium terbaru.
Melalui program aplikasi yang didukung PT Telkomsel, para pengguna GESITS dapat mengetahui berbagai informasi terkait kecepatan, jarak tempuh, hingga tingkat ketersediaan energi pada batarei langsung dari dashboard. Bahkan melalui aplikasi berbasis internet ini pula pengguna bisa mengetahui posisi gerai-gerai pertukaran baterai.
“Pertukaran baterai adalah metode efisien dan murah untuk meningkatkan daya jelajah GESITS. Dengan metode ini pengguna tidak perlu menunggu waktu untuk pengisian listrik pada baterai. Konsep battery swap yang diciptakan Pertamina sangat sederhana, seperti pertukaran tabung elpiji yang telah familiar di masyarakat,” terang CEO GTI ini.